Penyakit Menular
Seksual sebelumnya dikenal dengan sebutan penyakit kelamin atau veneral disease. Penyakit ini termasuk
golongan penyakit kulit. Penyakit seksual ditularkan melalui hubungan seksual,
tetapi ini tidak mutlak disebabkan oleh hubungan seksual. Ada penyakit seksual,
tapi penyebabnya bukan karena kontak seksual, contohnya AIDS. Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome) ditularkan melalui suntikan, transfusi darah, dsb..
Penyakit Menular
Seksual (PMS) merupakan penyakit yang menyerang bagian alat reproduksi (alat
kelamin) seseorang dan dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Peyakit akan
memiliki risiko yang berlebih apabila melakukan hubungan seksual dengan
berganti – ganti pasangan...
Penyakit ini disebabkan oleh virus,
bakteri, atau parasit yang dapat dilihat melalui
alat pembesar.
Salah satunya penularan
PMS dapat diketahui sebagai berikut.
a.
Berganti
– ganti pasangan dan hubungan seks dengan pengidap PMS
b.
Transfusi
darah tanpa screening (penyaringan)
a.
Ghonorhoe/GO
(Kencing Nanah)
Ghonorhoe, adalah penyakit kelamin yang
disebabkan oleh kuman kecil berbentuk diplokokus, yaitu seperti biji
kopi yang terbelah, dan disebut gonokokus, atau juga oleh sejenis virus
yang disebut klamidia trakomatis. Terutama yang diakibatkan oleh mikro-organisme
yang dikenal dengan nama nesisseria gonorhoe. Penyakit ini
ditularkan melalui hubungan seksual, namun demikian penularan penyakit ini
dapat juga diakibatkan karena “sentuhan tangan, pakaian, atau barang-barang
yang telah digunakan penderita/orang yang mengindap penyakit Ghonorhoe. Ciri-ciri orang
yang terkena Ghonorhoe adalah: bila pria, ia akan merasa ‘panas’ ketika buang
air kecil (kencing), dan bila diamati, ternyata setelah mengeluarkan air seni,
dari ujung alat kelaminnya akan terlihat adanya nanah yang ikut terbawa keluar.
Pada wanita Ghonorhoe umumnya tidak menimbulkan rasa panas atau sakit,
terkecuali jika ia terjangkit penyakit keputihan dengan gejala keluarnya
semacam lendir atau cairan kuning kehijau-hijauan (semacam nanah), dalam jumlah
yang cukup banyak. Selain menimbulkan rasa panas dan bernanah, gonore juga
menyebabkan merah dan bengkak pada ujung alat kelamin kaum pria, juga
diseliling vagina (liang senggama) kaum wanita.
b.
Sifilis
Sifilis adalah suatu penyakit kelamin
yang disebabkan oleh kuman treponema palidum, bentuknya sangat kecil dan
berpilin-pilin. Kuman atau bakteri tersebut umumnya hidup di mukosa (saluran) genetalia, rektum, dan
mulut yang hangat dan basah. Sifilis tidak ditularkan tanpa hubungan seksual,
apalagi melalui benda mati seperti misalnya bangku, tempat duduk toilet,
handuk, gelas, atau benda-benda lain yang bekas digunakan/dipakai oleh
pengindap. Namun demikian, selain penularanan sifilis melalui hubungan seksual,
sifilis masih dapat menular melalui alat suntik atau transfusi darah yang
mengandung kuman tersebut.
c.
Herpes
Herpes sebenarnya
hanyalah suatu penyakit bersifat gangguan temporer (sementara) dan
umumnya dapat dicegah oleh setiap orang. Sebagai salah satu penyakit kelamin
penularan herpes melalui oral dan kelamin. virus herpes terdiri dari 2 jenis
yakni herpes simpleks tipe 1 dan herpes simplek tipe 2. Herpes simplek tipe 1,
umumnya menginfeksi didalam dan disekitar mulut, sedangkan herpes simplek tipe
2, biasanya pada genital (alat kelamin), hingga disebut pula herpes
genitalis.Gejala penyakit herpes mirip dengan flu yakni
dengan gejala pertama suhu badan akan meningkat, sakit pada kerongkongan,
pening, kelelahan dan sebagainya yang umum pula terjadi pada orang demam.
Gejala-gejala yang mengikuti herpes pada tahap pertama itulah, yang biasanya
sering mendatangkan derita yang berat, karena sistim imun pada diri penderita
atau orang yang terinfeksinya, umumnya memang tidak siap untuk memerangi
infeksi yang timbul. Pada tahap kedua akan muncul lepuhan-lepuhan kecil yang
berderet-deret pada permukaan kulit, yang disertai rasa panas dan gatal, yang
terkadang sangat menyiksa, tidak tertahankan untuk tidak menggaruknya. Herpes
akan lebih cepat muncul apabila kulit sedang iritasi (luka-luka atau lecet),
seperti halnya hubungan seks dapat pula menyebabkan timbulnya herpes kelamin,
bila terdapat luka/lecet pada organ genetalia (alat kelamin pria atau wanita).
d.
Trikomoniasis
Trikomoniasis
adalah penyakit menular seks yang disebabkan oleh serangan protozoa parasit Trichomonas
vaginalis. Trichomoniasis merupakan infeksi yang
biasanya menyerang saluran
genitourinari; uretra
adalah tempat infeksi yang paling umum pada laki-laki, dan vagina
adalah tempat infeksi yang paling umum pada wanita. Penggunaan kondom
dapat menolong mencegah penyebaran trikomoniasis. Yang diserang terutama
dinding vagina, dapat bersifat akut maupun kronik. Pada kasus akut terlihat
sekret vagina seropurulen berwarna kekuning-kuningan, kuning-hijau, berbau
tidak enak (malodorous), dan berbusa. Dinding vagina tampak kemerahan dan
sembab. Kadang-kadang terbentuk abses kecil pada dinding vagina dan serviks,
yang tampak sebagai granulasi berwarna merah dan dikenal sebagai "strawberry
appearance" dan disertai gejala dispareunia,
perdarahan pascacoitus, dan perdarahan intermenstrual.
Bila sekret banyak yang keluar dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di
sekitar genitalia eksterna.
Selain vaginitis
dapat pula terjadi uretritis,
Bartholinitis,
skenitis,
dan sistisis
yang pada umumnya tanpa keluhan. Pada kasus yang kronik gejala lebih ringan dan
sekret vagina
biasanya tidak berbusa. Pada laki-laki yang diserang terutama uretra, kelenjar
prostat, kadang-kadang preputium, vesikula seminalis, dan epididimis. Pada umumnya
gambaran klinis lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Bentuk akut gejalanya
mirip uretritis nongonore, misalnya disuria, poliuria, dan sekret uretra mukoid
atau mukopurulen. Urin biasanya jernih, tetapi kadang-kadang ada benang-benang
halus. Pada bentuk kronik gejalanya tidak khas yaitu gatal pada uretra, disuria,
dan urin keruh pada pagi hari.
e.
Kutu
Pubis
Pthirus atau
Phthirus pubis (disebut juga Pubic lice atau kutu Pubic) adalah serangga
parasit penghisap darah yang hidup di kulit sekitar kelamin manusia. Manusia
adalah satu-satunya tuan rumah parasit ini. Manusia dapat juga penuh
dengan kutu tubuh (Pediculus humanus corporis) dan kutu kepala (Pediculus
humanus capitis). Kutu kelamin biasanya menular melalui hubungan seksual.
Penularan dari orang tua kepada anak lebih mungkin terjadi melalui rute
pemakaian handuk, pakaian, tempat tidur atau closets yang sama secara
bergantian. Orang dewasa lebih sering terkena daripada anak-anak.
f.
Chlamydia
Chlamydia
tergolong salah satu penyakit menular seksual (sexual transmitted diseases),
seperti kencing nanah, sifilis, dan tentu HIV/AIDS. Bedanya dengan HIV,
chlamydia masih bisa disembuhkan. Manusia adalah inang alami untuk C
trachomatis. Infeksi Chlamydia trachomatis pada banyak negara merupakan
penyebab utama infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Laporan WHO
tahun 1995 menunjukkan bahwa infeksi oleh C. trachomatis diperkirakan 89
juta orang. Di Indonesia sendiri sampai saat ini belum ada angka yang pasti
mengenai infeksi C. Trachomatis.
Infeksi C. trachomatis sampai saat ini masih merupakan problematik
karena keluhan ringan, kesukaran fasilitas diagnostik, mudah menjadi kronis dan
residif, dan mungkin menyebabkan komplikasi yang serius seperti infertilitas
dan kehamilan ektopik. Selain
menular pada kelamin, chlamydia tak jarang pula bisa ditularkan lewat liang
dubur jika melakukan sodomi. Dapat pula melalui rongga mulut jika melakukan
oral seks dengan pasangan seks yang positif chlamydia.
g.
HIV/AIDS
AIDS
singkatan dari Acquired Immune Deficiency
Syndrome merupakan kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut
sindrom yang diakibatkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena
virus HIV, sementara HIV (Human
Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang dapat melemahkan kekebalan
tubuh pada manusia. Jika seseorang terkena virus semacam ini akan mudah
terserang infeksi oportunistik atau mudah terkena tumor. Untuk sampai saat ini,
penyakit HIV AIDS belum bisa disembuhkan dan ditemukan obatnya, kalau pun ada
itu hanya menghentikan atau memperlambat perkembangan virusnya saja. Virus HIV
dan virus-virus sejenisnya seperti SIV (Simian immunodeficiency virus), FIV (Feline immunodeficiency virus)
dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran darah
dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani,
cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan virus ini sering
terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum suntik yang
terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai macam
bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
h.
Hepatitis
B
Hepatitis B adalah suatu
penyakit hati
yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang
dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil
kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati.
Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi
pada sebagian Asia
dan Afrika.
Hepatitis B telah menjadi endemik di Tiongkok dan berbagai negara Asia. Penyebab Hepatitis
ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia
seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen,
fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri
modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui
kulit
penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan
hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa
saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.